Sumber gambar : pinterest.com
Lingkungan Kerja Menurut Para Ahli > Lingkungan kerja menjadi komponen utama dimana pertama kali kontak dengan dunia kerja
dilakukan oleh seorang karyawan. Lingkungan
kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di bebankan
misalnya kebersihan, musik, penerangan, dan lain-lain. Jika lingkungan kerja
yang kurang baik dapat menjadikan waktu kerja lebih dan tidak mendukung rancangan
sistem kerja yang efisien. Seorang
karyawan mampu bekerja secara optimal apabila didukung oleh suatu kondisi
lingkungan kerja yang baik. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik
apabila manusia dapat melakukan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman. Berikut pengertian lingkungan kerja menurut para ahli. | ||
1. | Sedarmayati
(2009) Lingkungan
kerja adalah sebagai keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. | |
2. | Schultz
& Schultz (2006) Lingkungan
kerja adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan ciri-ciri tempat bekerja
terhadap perilaku dan sikap pegawai dimana hal tersebut berhubungan dengan
terjadinya perubahan-perubahan psikologis karena hal-hal yang dialami dalam
pekerjaannya atau dalam keadaan tertentu yang harus terus diperhatikan oleh
organisasi yang mencakup kebosanan kerja, pekerjaan yang monoton dan
kelelahan. | |
3. | Nitisemito
(2000:183) Lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankannya. | |
4. | Cikmat
dalam Nawawi (2003:292) Lingkungan
kerja adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan
persepsi bersama dari para anggota organisasi yang hidup dan bekerjasama
dalam suatu organisasi. | |
5. | Alex S.
Nitisemito (2000: 183) Lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang sangat
penting dan dapat memengaruhi pekerja tersebut dalam menjalankan tugas-tugas
yang diberikan oleh perusahaan. | |
6. | Lussier
dalam Nawawi (2003) Lingkungan
kerja adalah kualitas internal organisasi yang relatif berlangsung terus
menerus yang dirasakan oleh anggotanya. | |
7. | Sukanto
dan Indriyo dalam Khoiriyah (2009) Lingkungan
kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat
mempengaruhi dalam bekerja meliputi mengaturan penerangan, pengontrolan suara
gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat
kerja. | |
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Kondisi
dan suasana lingkungan kerja yang baik akan dapat tercipta dengan adanya
penyusunan tata letak yang baik dan benar sebagaimana yang dikatakan oleh
Sedarmayanti (2007) bahwa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu
kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya: | ||
1. | Penerangan
atau Cahaya di Tempat Kerja Cahaya
atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat
keselamatan dan kelancaran kerja. | |
2. | Temperatur
di Tempat Kerja Dalam
keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda.
Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan
suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi di luar tubuh. | |
3. | Kelembapan
di Tempat Kerja Kelembapan
ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara, dan secara
bersama-sama antara temperatur, kelembapan, kecepatan udara bergerak dan
radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia
pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. | |
4. | Sirkulasi
Udara di Tempat Kerja Dalam
sirkulasi udara yang bagus akan membantu memberikan rasa sejuk pada para
pekerja sehingga pekerja dapat bekerja tanpa adanya gangguan udara. Sirkulasi
udara yang bagus juga meningkatkan kadar oksigen untuk pekerja sehingga dapat
berpikir dengan baik. | |
5. | Kebisingan
di Tempat Kerja Pekerjaan
membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja
meningkat. Jika suara bising berada disekitar pekerja, maka akan membuat
tingkat konsentrasi pekerja menurun. Adatiga aspek yang menentukan kualitas
suatu bunyi, yang bisa menentukantingkat gangguan terhadap manusia yaitu: | |
a. | Lamanya kebisingan | |
b. | Intensitas kebisingan | |
c. | Frekuensi kebisingan | |
6. | Getaran Mekanis di Tempat
Kerja Gangguan
terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila frekuensi alam ini
beresonansi dengan frekuensi dari getaran mekanis. Secara umum getaran
mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal: | |
a. | Konsentrasi bekerja | |
b. | Datangnya kelelahan | |
c. | Tumbuhnya
beberapa penyakit, diantaranya karena gangguan terhadapmata, syaraf,
peredaran darah, obat, tulang, dan lain-lain. | |
7. | Bau-bauan di Tempat Kerja Adanya
bau-bauan di tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat
mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus
dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. | |
8. | Tata Warna di Tempat Kerja Pada
kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi.
Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan
lain-lain karena warna dapat merangsang perasaan manusia. | |
9. | Dekorasi
di Tempat Kerja Dekorasi
ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya
berkaitan dengan hasil ruang saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur
tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja. | |
10. | Musik
di Tempat Kerja Menurut
para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat
dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. | |
11. | Keamanan
di Tempat Kerja Guna
menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu
diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di
tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan. | |
Jenis-jenis Lingkungan Kerja Menurut
Para ahli Menurut
Sedarmayanti (2001) secara garis besar menyatakan bahwa lingkungan kerja
dalam suatu perusahaan terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu : | ||
1. | Lingkungan
Kerja Fisik Lingkungan
kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik (kondisi kerja) yang
terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung yang meliputi keadaan bangunan, tempat
bekerja yang menarik, penerangan tempat kerja, pengaturan suhu udara,
kebersihan, dan ruang gerak. | |
2. | Lingkungan
Kerja Non Fisik Lingkungan
kerja non fisik (iklim kerja) adalah semua keadaan berbentuk non fisik yang
terjadi dan berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dngan bawahan.
Lingkungan kerja jenis ini hanya dapat dirasakan oleh karyawan. Kondisi yang
hendaknya diciptakan dalam lingkungan kerja jenis ini adalah suasana
kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. Lingkungan kerja
non fisik meliputi : rasa aman dari bahaya yang mungkin timbul pada saat
karyawan sedang menjalankan pekerjaannya, rasa aman dari adanya pemutusan
hubungan kerja (PHK) yang sewenang-wenang, dan rasa puas yang berhubungan
dengan pekerjaan yang dialami oleh para karyawan akibat terpenuhinya
kebutuhan mereka baik itu kebutuhan fisik maupun sosial. | |
Manfaat Lingkungan Kerja Menurut
Ishak dan Tanjung (2003), manfaat lingkungan kerja adalah menciptakan gairah
kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu,
manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi
adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, yang artinya pekerjaan
diselesaikan sesuai standard yang benar dan dalam skala waktu yang
ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan,
dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya
akan tinggi. | ||
Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja Sedarmayanti
(2001) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi
dua yakni: | ||
1. | Lingkungan
Kerja Fisik Lingkungan
kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar
tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua
kategori, yakni: | |
a. | Lingkungan
yang langsung berhubungan dengan karyawan seperti: pusat kerja, kursi, meja
dan lain-lain. | |
b. | Lingkungan
perantara atau lingkungan urnum dapat juga disebut lingkungan kerja yang
mempengaruhi kondisi manusia. misalnya: temperatur,kelembaban, sirkulasi
udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan
lain-lain. | |
2. | Lingkungan
Kerja Non Fisik Lingkungan
kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan
kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.Lingkungan non fisik ini juga merupakan
kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. | |
Lingkungan
kerja dapat diukur berdasarkan persepsi bersama dari para anggota organisasi
yang hidup dan bekerjasama dalam suatu organisasi. Pada dasarnya, lingkungan
kerja yang bersih dapat menimbulkan rasa nyaman sehingga dapat mempengaruhi
semangat dan kegairahan kerja.
dengan menciptakan
sebuah lingkungan kerja yang bersih dan aman bukan semata-mata untuk
kepentingan perusahaan saja, tetapi adalah sesuatu yang memang harus
benar-benar dilakukan. Lingkungan
kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk
dapat berkerja optimal. Kenyamanan
dalam bekerja seorang karyawan ditentukan oleh lingkungan kerja di
sekitarnya. Semakin baik dan kondisuif lingkungan kerja pegawai, kenyamanan
kerja yang didapatkan pun akan semakin besar. |
Artikel Terkait