Sumber gambar : pinterest.com
Gaya kepemimpinan Menurut Para Ahli > Gaya kepemimpinan (Leadership style) telah muncul bersamaan dengan dimulainya
sejarah manusia yaitu sejak manusia menyadari pentingnya hidup berkelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membutuhkan seseorang atau beberapa
orang yang mempunyai kelebihan-kelebihan daripada yang lain, terlepas dalam
bentuk apa kelompok manusia itu dibentuk. Gaya
kepemimpinan seorang pemimpin merupakan hal yang ikut menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan dalam organisasi, sehingga dalam penerapannya gaya
kepemimpinan akan mempengaruhi para pegawai atau karyawan dalam bekerja. Berikut pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli. | |
1. | Hasibuan
(2011) Gaya
kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan
organisasi. |
2. | Robbins
(2009) Gaya
kepemimpinan adalah cara yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi kelompok
menuju tercapainya sasaran. |
3. | Tjiptono
(2010) Gaya
kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan
bawahannya. |
4. | Hersey (2004) Gaya
kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari
seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain atau bawahan. |
5. | Rivai dan
Ella (2013) Gaya
kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian yang
membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain. |
6. | Siagian
(2012) Gaya
kepemimpinan adalah suatu cara dan proses kompleks dimana seseorang
mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu sasaran
dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal. |
7. | Kartono
(2008) Gaya
kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang
membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain. |
8. | Supardo
(2006) Gaya
kepemimpinan adalah suatu cara dan proses kompleks dimana seseorang
mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu
sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal. |
9. | Rivai
(2014) Gaya kepemimpinan
adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar
sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh
seorang pemimpin. |
10. | Thoha
(2010) Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan. |
Teori Gaya Kepemimpinan Menurut
Istijanto (2006), gaya kepemimpinan seseorang umumnya berdasarkan dua
pertimbangan, yaitu: | |
1. | Kepemimpinan
atas dasar struktur Kepemimpinan
yang menekankan struktur tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan
dimana meliputi tugas pokok, fungsi, tanggung jawab, prestasi kerja dan ide
(gagasan). |
2. | Kepemimpinan
berdasarkan pertimbangan Kepemimpinan yang menekankan gaya kepemimpinan yang
memberikan perhatian atas dukungan terhadap bawahan dimana meliputi
peraturan, hubungan kerja dan etika. |
Sedangkan
menurut Purnomo dan Wijayanti (2013), gaya kepemimpinan bersumber dari beberapa
teori, yaitu: | |
1. | Teori
Bakat (traits) Teori
yang mencari karakter atau kepribadian, sosial, fisik, atau intelektual yang
membedakan pemimpin dari bukan pemimpin. Bakat (traits) di-definisikan
sebagai kecenderungan yang dapat diduga, yang mengarahkan perilaku individu
berbuat dengan cara yang konsisten dan khas. |
2. | Teori
Perilaku Teori
perilaku kepemimpinan, yaitu teori-teori yang mengemukakan bahwa perilaku
spesifik membedakan pemimpin dari bukan pemimpin. Kebanyakan perilaku
kepemimpinan yang digambarkan oleh bawahan sebagai struktur prakarsa
(initiating structure) dan pertimbangan (consideration), yaitu
mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan para bawahan. |
3. | Teori
Situasional Gaya situasional yang dikaitkan dengan tugas dan hubungan.
Yang dimaksud dengan gaya situasional dikaitkan dengan tugas dan hubungan,
yaitu bahwa seorang manajer atau pemimpin akan menggunakan gaya tertentu,
tergantung pada apa yang menonjol, tugas atau hubungan. |
Jenis-jenis Gaya Kepemimpinan Menurut
Hasibuan (2014), terdapat beberapa macam gaya kepemimpinan, yaitu sebagai
berikut: | |
1. | Kepemimpinan
Otoriter Kepemimpinan
Otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap
berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi
wewenang. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri
oleh pemimpin, bawahan tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide, dan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. |
2. | Kepemimpinan
Partisipasi Kepemimpinan
Partisipasi adalah apabila dalam kepemimpinan-nya dilakukan dengan cara
persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan
partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut
memiliki perusahaan. Bawahan harus berpartisipasi memberikan saran, ide, dan
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. |
3. | Kepemimpinan
Delegasi Kepemimpinan
Delegasi apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan
dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan
kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.
Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan
pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan. |
Sedangkan
menurut Sutikno (2014), gaya kepemimpinan terbagi menjadi beberapa tipe,
yaitu: | |
1. | Tipe
Otokratik Tipe
kepemimpinan menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya (pemimpin),
sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada
orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin otokratik akan menunjukkan
sikap yang menonjolkan keakuannya, dan selalu mengabaikan peranan bawahan
dalam proses pengambilan keputusan, tidak mau menerima saran dan pandangan
bawahannya. |
2. | Tipe
Kendali Bebas atau Masa Bodo (Laisez Faire) Tipe
kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otokratik. Dalam
kepemimpinan tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang pasif
dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang pemimpin yang
kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi
berjalan menurut temponya sendiri. Disini seorang pemimpin mempunyai
keyakinan bebas dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya terhadap
bawahan maka semua usahanya akan cepat berhasil. |
3. | Tipe
Paternalistik Persepsi
seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan
organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya. Harapan
bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak yang
bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk
memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan
kesejahteraan bawahannya. |
4. | Tipe
Kharismatik Seorang
pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik khusus yaitu daya tariknya
yang sangat memikat, sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan
para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkrit mengapa orang
tersebut itu dikagumi. |
5. | Tipe
Militeristik Pemimpin
yang bertipe militeristik ialah pemimpin dalam menggerakkan bawahannya lebih
sering mempergunakan sistem perintah, senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya, dan senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan. Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya, dan sukar menerima kritikan
dari bawahannya. |
6. | Tipe
Pseudo-demokratik Tipe
ini disebut juga kepemimpinan manipulatif atau semi demokratik. Pemimpin
seperti ini menjadikan demokrasi sebagai selubung untuk memperoleh kemenangan
tertentu. Pemimpin yang bertipe pseudo-demokratik hanya tampaknya saja
bersikap demokratis padahal sebenarnya dia bersikap otokratis. Pemimpin ini
menganut demokrasi semu dan lebih mengarah kepada kegiatan pemimpin yang
otoriter dalam bentuk yang halus dan samar-samar. |
7. | Tipe
Demokratik Tipe
demokratik adalah tipe pemimpin yang demokratis, dan bukan karena dipilihnya
si pemimpin secara demokratis. Tipe kepemimpinan dimana pemimpin selalu
bersedia menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasihat dari staf
dan bawahan, melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
Kepemimpinan demokratik adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah.
Kegiatan-kegiatan pengendalian dilaksanakan secara tertib dan bertanggung jawab. |
Tipe Gaya Kepemimpinan Menurut Nawawi (2012), beberapa gaya kepemimpinan tersebut
adalah sebagai berikut: | |
1. | Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan
memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.Terdapat koordinasi
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab
internal (diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan
demokratis ini bukan terletak pada person atau individu pemimpin, akan
tetapi kekuatan justru terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga
kelompok. |
2. | Gaya Kepemimpinan Otoriter Gaya otoriter ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya
kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin (sentralistik) sebagai
satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota organisasi dan
kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi. |
3. | Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire) Pada gaya
kepemimpinan bebas (laissez faire) ini sang pemimpin praktis tidak
memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya
sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan
kelompoknya, semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahan
sendiri. |
4. | Gaya Kepemimpinan Partisipatif Gaya kepemimpinan partisipatif yaitu gaya kepemimpinan
dimana memberikan kesempatan kepada bawahan, untuk itu secara aktif baik
mental, spiritual, fisik maupun materil dalam kiprahnya di organisasi. |
5. | Gaya Kepemimpinan Situasional Gaya
kepempinan ini beranggapan bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang
tepat bagi setiap manajer pada semua kondisi, sehingga pendekatannya adalah
penerapan gaya tertentu berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi dinamika
kelompok. |
Kategori Gaya Kepemimpinan Menurut
Siagian (2007), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya
dikategorikan menjadi 5 (lima) tipe yakni: | |
1. | Gaya
Kepemimpinan Otokratik. Pengambilan
keputusan seorang manajer yang otokratik akan bertindak sendiri dan
memberitahukan bawahannya bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan
para bawahan itu hanya berperan sebagai pelaksana karena tidak dilibatkan
sama sekali dalam proses pengambilan keputusan. Memelihara hubungan dengan
para bawahannya, manajer yang otokratik biasanya dengan menggunakan
pendekatan formal berdasarkan kedudukan dan statusnya dalam organisasi dan
kurang mempertimbangkan apakah kepemimpinannya dapat diterima dan diakui oleh
para bawahan atau tidak.Seorang pemimpin yang otokratik biasanya memandang
dan memperlakukan para bawahannya sebagai orang-orang yang tingkat kedewasa
atau kematangannya lebih rendah dari tingkat kedewasaan atau kematangan
pimpinan yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam interaksi yang terjadi
tidak mustahil bahwa ia akan menonjolkan gaya memerintah dan bukan gaya
mengajak. |
2. | Gaya
Kepemimpinan Paternalistik Pemimpin
paternalistik menunjukkan kecenderungan-kecenderungan bertindak sebagai
berikut: Pengambilan keputusan, kecenderungannya menggunakan cara mengambil
keputusan sendiri dan kemudian berusaha menjual keputusan itu kepada para
bawahannya. Dengan menjual keputusan itu diharapkan bahwa para bawahan akan
mau menjalankan meskipun tidak dilibatkan didalam proses pengambilan
keputusan. |
3. | Gaya
Kepemimpinan Kharismatik. Teori
kepemimpinan belum dapat menjelaskan mengapa seseorang dipandang sebagai
pemimpin yang kharismatik, sedangkan yang lain tidak. Artinya, belum dapat
dijelaskan secara ilmiah faktor-faktor apa saja yang menjadi seseorang
memiliki kharisma tertentu. |
4. | Gaya
Kepemimpinan Laissez-faire. Karakteristik
yang paling nampak dari seseorang pemimpin laissez-faire terlihat
pada gayanya yang santai dalam memimpin organisasi. Dalam hal pengambilan
keputusan, misalnya, seorang pemimpin laissez-faire akan
mendelagisakan tugas-tugasnya kepada bawahannya, dengan pengarahan yang
minimal atau bahkan sama sekali tanpa pengarahan sama sekali. |
5. | Gaya
Kepemimpinan Demokratik. Pengambilan
keputusan pemimpin demokratik pada tindakannya mengikutsertakan para
bawahannya dalam seluruh pengambilan keputusan. Seorang pemimpin demokratik
akan memilih model dan teknik pengambilan keputusan tertentu yang
memungkinkan para bawahan ikut serta dalam pengambilan keputusan. |
Dimensi Dan Indikator Gaya Kepemimpinan Menurut
Siagian (2012), dimensi dari gaya kepemimpinan antara lain: | |
1. | Sifat Sifat
seserong pemimpin sangat berpengaruh dalam gaya kepemimpinan untuk menentukan
keberhasilan menjadi seorang pemimpin yang berhasil ditentukan oleh kemampuan
pribadi pemimpin. Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang
dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri didalamnya. |
2. | Kebiasaan Kebiasaan
memegang peranan utama dalam gaya kepemimpinan sebagai penentu pergerakan
perilaku seseorang pemimpina yang menggambarkan segala tindakan dilakukan
sebagai pemimpin baik. |
3. | Tempramen Tempramen
adalah gaya perilaku seorang pemimpin dan cara khasnya dalam sistem tanggapan
dalam berinteraksi dengan orang lain. Beberapa pemimpin bertempramen aktif,
sedangkan yang lainnya bertempramen tenang, sehingga kondisi ini menunjukkan
menunjukkan adanya variasi tempramen. |
4. | Watak Watak
seorang pemimpin yang lebih subjektif dapata menjadi penentu bagi keunggulan
seorang pemimpin dalam mempengaruhi keyakinan, ketekunan, daya tahan dan
keberanian. |
5. | Kepribadian Kepribadian seorang
pemimpin menentukan keberhasilannya yang ditentukan oleh sifat-sifat
karakteristik kepribadian yang dimiliki oleh seorang pemimpin. |
Keberadaan
seorang pemimpin perlu ikut ambil bagian dan mampu menyelesaikan masalah yang
timbul secara bersama-sama, dalam kelompok kerja yang terbentuk dalam
organisasi sehingga waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas akan lebih
cepat dan memberikan hasil yang optimal. |
Artikel Terkait