Sumber gambar : pinterest.com
Produktivitas Menurut Para Ahli > Produktivitas
yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Productivity ini pada dasarnya
terdiri dari dua kata yaitu “Product”
dan “Activity” yang artinya adalah
Kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik itu berupa Produk ataupun Jasa/Layanan.
Produktivitas kerja yang tinggi adalah melakukan pekerjaan dalam waktu
sesingkat mungkin dengan penggunaan sumber daya yang sesedikit mungkin tanpa
mengorbankan kualitas yang ditentukan. Produktivitas
tidak hanya digunakan untuk mengukur efisiensi kerja karyawan atau pegawai,
namun juga sering digunakan untuk menilai perkembangan negara, Ekonomi,
Industri, bisnis, Industri bahkan pada individu kita sendiri. Berikut pengertian produktivitas menurut para ahli. | ||
1. | Wibisono
(2007) Produktivitas
adalah rasio keluaran terhadap masukan; merupakan ukuran efisiensi dalam
menggunakan sumber daya organisasi yang terbatas untuk menghasilkan barang
dan jasa. | |
2. | Daryanto
(2012) Produktivitas
adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang
dan atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal,
tanah, energi, dan sebagainya) untuk menghasilkan hasil tersebut. | |
3. | Handoko
(2011) Produktivitas
adalah hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran suatu sistem
produktif. Dalam teori, sering mudah untuk mengukur hubungan ini sebagai
rasio keluaran dibagi masukan. Bila lebih banyak keluaran diproduksi dengan
jumlah masukan sama, produktivitas naik. Begitu juga, bila lebih sedikit masukan
digunakan untuk sejumlah keluaran sama, produktivitas juga naik. | |
4. | Smith
dan Wekeley (1995) Produktivitas
adalah produksi atau output yang dihasilkan dalam satu kesatuan waktu untuk
input. | |
5. | Revianto
(1985) Produktivitas
adalah suatu konsep yang menunjukan adanya kaitan antara hasil kerja dengan
satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk seorang tenaga kerja. | |
6. | Sinungan
(2000) Produktivitas
sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa)
dengan masukan yang sebenarnya. | |
7. | Sutrisno
(2009) Produktivitas
kerja sebagai rasio dari hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari seseorang tenaga kerja. | |
8. | Klinger
dan Nanbaldian dalam Gomes (2003) Produktivitas
merupakan fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort),
yang didukung dengan motivasi tinggi, dan dengan kemampuan Sumber Daya
Manusia (Ability) yang diperoleh melalui
latihan-latihan produktivitas yang meningkat, berarti performansi yang baik,
akan menjadi umpan balik bagi kegiatan organisasi seterusnya, atau bagi
motivasi Sumber Daya Manusia pada tahap berikutnya | |
9. | Ervianto
2004 Produktivitas
didefinisikan sebagai rasio antara ouput dan input, atau rasio antara hasil
produk dengan total sumber daya yang digunakan. | |
10. | Sedarmayanti
(1996) Produktivitas
adalah keinginan (the will) dan
upaya (effort) manusia untuk selalu
meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang. | |
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Produktivitas Menurut
Yuli (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi digolongkan dalam tiga kelompok
utama antara lain: | ||
1. | Kepuasan
kerja Karyawan
yang merasa puas tentu secara alamiah akan berupaya mencapai tingkat kepuasan
yang tinggi dengan cara mengoptimalkan hasil kerja (output). Jika output yang dihasilkan tidak sebanding dengan semangat
yang diberikan maka kepuasan kerja justru akan menurun sehingga produktivitas
juga menurun. | |
2. | Input Besar
kecilnya input yang dimasukkan dalam sebuah proses produksi akan menentukan
hasil akhir dari sebuah pekerjaan. Input yang dimiliki karyawan dalam bekerja
antara lain; motivasi, tenaga, sikap, pengetahuan dan keterampilan, sarana
yang mendukung dan lingkungan kerja. | |
3. | Waktu
kerja Jam
kerja yang lama mendorong karyawan untuk terus memperbanyak dan meningkatkan
hasil kerja mereka. Namun faktor ini sifatnya sangat relatif, karena harus
didukung oleh faktor lainnya seperti input. Produktivitas merupakan hal yang
sangat penting bagi karyawan dalam perusahaan, dengan produktivitas
diharapkan karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara efesien dan efektif
ntuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan. | |
Jenis-jenis Pengukuran Produktivitas Jenis-jenis
produktivitas menurut Mulyadi (2001) dalam bukunya Akuntansi Manajemen
megemukakan sebagai berikut: | ||
1. | Produktivitas
Total pengukuran produktivitas total dapat dilakukan dalam dua kondisi, tanpa
adanya pertukaran produktivitas antarmasukan dan dengan memperhitungkan
adanya pertukaran produktivitas antar masukan | |
Produktivitas
Total | Output Total =
---------------- Input Total | |
2. | Produktivitas
Parsial Pengukuran
produktivitas dapat dilakukan untuk setiap masukan secara terpisah atau
secara total untuk keseluruhan masukan yang digunakan untuk menghasilkan
keluaran. Pengukuran produktivitas untuk satu masukan pada suatu saat disebut
dengan pengukuran produktivitas parsial | |
Produktivitas
Total | Output Total =
---------------- Input Total | |
Pengukuran
Produktivitas Karyawan Menurut
Sinungan dalam Yuli (2005), secara umum pengukuran produktivitas dapat
dibedakan dalam tiga jenis, yaitu: | ||
1. | Perbandingan-perbandingan
antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan histiis yang tidak mungkin
menunjukkan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan, namun hanya
mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. | |
2. | Perbandingan
pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan
lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukkan pencapai relatif. | |
3. | Perbandingan
pelaksanaan sekarang dan targetnya. Untuk mengukur suatu produktivitas dapat
digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam – jam kerja yang harus
dibayar dan jam–jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja. | |
Alat Pengukuran Produktivitas Menurut
Ravianto (2003), ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu: | ||
1. | Physical
productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size),
panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja; | |
2. | Value
producitivity, yaitu ukuran produktivitas dengan
menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan
seterusnya. | |
Cara Meningkatkan Produktivitas Menurut
Nasution dalam buku Manajemen Mutu Terpadu yang dikutip dari Ross (2001)
mengemukakan cara untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sebagai berikut
: | ||
1. | Menerapkan
Program Reduksi Biaya Reduksi
biaya berarti dalam menghasilkan output dengan kuantitas yang sama, kita
menggunakan input dalam jumlah yang lebih sedikit. Jadi, peningkatan
produktivitas melalui program reduksi biaya berarti output yang tetap dibagi
dengan input yang lebih sedikit. Program reduksi biaya mengacu kepada
menghilangkan biaya-biaya yang dikeluarkan pada aktivitas-aktivitas yang
tidak perlu. | |
2. | Mengelola
Pertumbuhan Peningkatan
produktivitas melalui mengelola pertumbuhan berarti kita meningkatkan output
dalam kualitas yang lebih besar melalui peningkatan penggunaan input dalam
kuantitas yang lebih kecil. Artinya, output meningkat lebih banyak, sedangkan
input meningkat lebih sedikit. Dalam pendekatan peningkatan produktivitas
melalui pengelolaan pertumbuhan, suatu investasi atau tambahan biaya yang
dikeluarkan akan menghasilkan lebih banyak output dari investasi itu sehingga
angka rasio output terhadap input akan meningkat. | |
3. | Bekerja
Lebih Tangkas Peningkatan
produktivitas melalui jurus ini adalah dengan menggunakan input yang sama,
kita meningkatkan output. Jadi, produksi meningkat, tetapi jumlah input tetap
sehingga akan diperoleh biaya produksi per unit output yang rendah.
Meningkatkan arus perputaran inventori dan memperbaiki desain produk
merupakan aktivitas nyata dari jurus bekerja lebih tangkas. | |
4. | Mengurangi
Aktivitas Jurus ini
mengajarkan pada kita untuk mengurangi aktivitas produksi serta menghilangkan
atau membuang asset yang tidak produktif. Jadi, kita meningkatkan
produktivitas perusahaan melalui pengurangan sedikit output dan mengurangi
banyak input yang tidak perlu. | |
5. | Bekerja
Lebih Efektif Peningkatan
produktivitas melalui jurus ini adalah meningkatkan output, tetapi mengurangi
penggunaan input. Caranya adalah dengan bekerja lebih efektif sehingga kita
akan memperoleh output yang lebih banyak dengan menggunakan input yang lebih
sedikit. | |
Metode Pengukuran Produktivitas Kerja Dalam
pengukuran produktivitas terdapat beberapa hal yang harusnya diperhatikan.
Berikut beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menghitung produktivitas
karyawan. | ||
1. | Metode
Manajemen dengan objektif Metode ini
mengukur produktivitas karyawan dengan cara menunjukkan penampilan karyawan
yang berkontribusi terhadap target dan tujuan bisnis. Namun sebelumnya
karyawan harus diberikan informasi terlebih dahulu terkait target-target yang
harus dicapai. Evaluasi juga perlu dilakukan dalam rentang waktu tertentu
agar ada tindak lanjut yang berkesinambungan. | |
2. | Metode
feedback 360 derajat Metode ini
dipercaya sebagai metode yang paling efektif untuk mendapatkan nilai dari
produktivitas karyawan. Hal ini dikarenakan karyawan yang dinilai dapat
menerima masukan berupa kritik maupun saran dari seluruh rekan kerjanya di
kantor, termasuk atasan maupun bawahannya. Namun agar penilaian bersifat
lebih akurat sebaikanya dilakukan pada rekan kerja yang sering melakukan
interaksi dengannya saat bekerja di kantor. Metode ini juga bisa menilai
kebiasaan karyawan tersebut dari berbagai sudut pandang. | |
3. | Metode
pengukuran secara kuantitatif Dibandingkan
dengan metode lainnya, metode pengukuran secara kuantitaf ini terbilang
paling sederhana. Metode ini dilakukan dengan cara menghitung produk yang
dihasilkan oleh karyawan dalam kurun waktu tertentu. Hasilnya bisa dilihat
dari kualitas produk, atau jika pada sebuah perusahaan jasa dapat dilihat
dari layanan yang diberikan kepada customer. | |
Tujuan Dan Manfaat Pengukuran
Produktivitas Menurut
Vincent yang diterjemahkan oleh Sukoco (2000) dalam bukunya Manajemen
Produktivitas Total terdapat beberapa manfaat pengukuran produktivitas dalam
suatu organisasi perusahaan, antara lain: | ||
1. | Perusahaan
dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan
produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber daya itu. | |
2. | Perencanaan
sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran
produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. | |
3. | Tujuan
ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali
dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut
produktivitas. | |
4. | Perencanaan
target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan
informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang. | |
5. | Pengukuran
produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam
membandingkan tingkat produktivitas di antara organisasi perusahaan dalam
industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri
pada skala nasional maupun global. | |
6. | Nilai-nilai
produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi
yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu. | |
7. | Pengukuran
produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa
upaya-upaya peningkatan produktivitas terus menerus (continuous productivity
improvement) | |
8. | Pengukuran
produktivitas terus menerus akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk
menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas
perusahaan dari waktu ke waktu. | |
9. | Pengukuran
produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi
perkembangan dan efektifitas dari perbaikan terus menerus yang dilakukan
dalam perusahaan itu. | |
10. | Aktivitas
perundingan bisnis (kegiatan tawar menawar) secara kolektif dapat
diselesaikan secara rasional, apabila telah tersedia ukuran-ukuran
produktivitas. | |
Dengan
adanya pengukuran peroduktivitas di perusahaan dapat memberi manfaat bagi
perusahaan yaitu dapat membandingkannya dengan produktivitas standar yang
telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat perbaikan produktivitas dari
waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas industri sejenis yang
menghasilkan produk serupa. Adapun
tujuan utama mengukuran produktivitas menurut Blocher, Chen, dan Lin yang
diterjemahkan oleh Susty (2001) dalam bukunya Manajemen Biaya adalah
Memperbaiki operasi dengan cara menggunakan input yang telah sedikit untuk
memproduksi output yang sama atau memproduksi output lebih banyak dengan
input yang sama. | ||
Pengukuran
produktivitas
bertujuan menentukan jenis rasio mana yang digunakan dan diantaranya banyak
macam produktivitas nilai “Value Produktivity” produktivitas nilai tambah atau
value added productivity lebih cocok digunakan untuk menggambarkan
peningkatan produktivitas dan pembagian hasilnya. Hal ini dikarenakan nilai
tambah umumnya merupakan sumber dari pembagian hasil produksi ditingkat
ekonomi secara nasional maupun tingkat perusahaan. |
Artikel Terkait