Indikator Kinerja Menurut Para Ahli

Indikator Kinerja Menurut Para Ahli > Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance yang diartikan sebagai hasil kerja pegawai/
Sumber gambar : pinterest.com

Indikator Kinerja Menurut Para Ahli > Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance yang diartikan sebagai hasil kerja pegawai/karyawan secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan serangkaian kegiatan dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan per satuan periode waktu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Kinerja karyawan atau pegawai akan menggambaran mengenai tingkat pelaksanaan suatu program kegitan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Berikut indikator kinerja menurut para ahli, Moeheriono (2009).
1.
Kualitas kerja
Kualitas kerja adalah mutu seorang karyawan/pegawai dalam hal melaksanakan tugas-tugasnya yang meliputi tingkat kesesuaian hasil dengan standar pekerjaan, pencapaian sasaran pekerjaan, dan ketelitian. Meliputi beberapa indikator, yaitu:

a.
Tingkat kesesuaian hasil dengan standar pekerjaan
Dalam hal ini, pegawai yang diberikan tugas oleh atasan diharapkan dapat memberikan kualitas kerja yang optimal bagi kemajuan perusahaan. Selain itu, pemimpin dapat membandingkan antara hasil kerja yang diberikan oleh pegawai dengan standarisasi yang telah ditetapkan, sehingga dapat diketahui apakah kinerja pegawai mengalami penurunan atau kenaikan.

b.
Pencapaian sasaran pekerjaan
Sasaran pekerjaan mencakup apa yang harus karyawan kerjakan berkaitan dengan pekerjaan mereka, hasil apa yang diharapkan, dan juga alasan mengapa suatu pekerjaan harus dikerjakan. Sasaran kerja merupakan perumusan mengenai sesuatu yang harus dicapai melalui serangkaian kegiatan dalam bekerja. Dengan sasaran kerja yang benar dan jelas, ada beberapa keuntungan yang didapatkan antara lain: peningkatan efektivitas dan efisiensi kerja, peningkatan produktivitas karyawan, dan tercapainya kinerja yang optimal dari karyawan.

c.
Ketelitian
Ketelitian menjadi indikator kualitas sebagai alat ukur tingkat kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dalam penyelesaian pekerjaan mereka. Dalam bekerja ketelitian tentu sangat diperlukan agar pekerjaan yang dikerjakan dapat selesai secara efektif sesuai tujuan perusahaan.
2.
Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja adalah jumlah kerja yang dilakukan oleh seorang pegawai dalam sutu periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja karyawan dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya.

a.
Beban Kerja
Merupakan sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja yang memenuhi syarat adalah beban kerja yang proporsional yang sesuai dengan kemampuan dan tingkatan jabatan karyawan.

b.
Pencapaian Target Kerja
Pencapaian target merupakan pencapaian sasaran atau batas ketentuan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Pencapaian target tentu merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kinerja karyawan, hal ini dikarenakan target dapat menjadi suatu fokus utama bagi seorang karyawan dalam memberi kinerja terbaiknya bagi perusahaan tempat ia bekerja.

c.
Hasil Laporan
Hasil pelaporan pekerjaan yang memenuhi ketentuan serta memiliki tolak ukur berupa jumlah dan nilainya dapat dihitung secara pasti.
3.
Perilaku Kerja
Perilaku Kerja merupakan tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh orang-orang yang bekerja di tempat kerja. Perilaku kerja menekankan pada sikap yang diambil oleh pekerja di tempat kerja yang mana akan menetukan apa yang akan mereka lakukan di tempat kerja mereka. Meliputi beberapa indikator, yaitu:

a.
Orientasi pelayanan
Pegawai dalam melaksanakan tugasnya dapat memberikan pelayanan yang optimal dan bersahabat kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan harus bersifat ramah-tamah, responsif, dan komunikatif. Dengan demikian hal ini akan mencerminkan identitas pegawai negeri sipil yang melayani kebutuhan masyarakat dengan baik.

b.
Integritas
Merupakan indikator yang mengedepankan konsistensi dalam tindakantindakan, nilai-nilai, metode-metode, dan prinsip-prinsip atas pekerjaan yang dilakukan. Salah satu ciri kuat yang mencerminkan keberadaan integritas adalah kejujuran dan keadilan. Hal inilah yang harus dipertahankan oleh seorang pegawai negeri sipil dalam mengemban tugas dan tanggungjawab yang diberikan negara kepadanya.

c.
Komitmen
Merupakan suatu keadaan dimana seorang memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginanya dan mempertahankan kenaggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen bagi seorang pegawai negeri sipil dapat diartikan sebagai pemenuhan sumpah dan janji jabatan yang telah diucapkan sebagai pengabdi negara yang bertanggungjawab dan berpegang teguh pada komitmen sebagai perwalian masyarakat yang siap melayani bangsa dan negara.

Menurut Sutrisno (2009) ada enam indikator dari kinerja yakni:
1.
Hasil Kerja
Merupakan proses kegiatan yang dilakukan setiap hari dalam mendukung operasioanl bank. Misalnya: menyediakan kebutuhan data dan melakukan jurnal transaksi yang diteliti.
2.
Pengetahuan Pekerjaan
Tingkat pengetahuan yang terkait dengan tugas pekerjaan yang akan berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil kerja.
3.
Inisiatif
Merupakan pola pikir yang berbeda dalam setiap pengambilan keputusan kerja, misalnya mengetahui dan memahami persoalan dilingkungan kerja, mampu memberi saran pada atasan atau kepada sesama pekerja/karyawan.
4.
Kecekatan Mental
Tingkat kemampuan dan kecepatan dalam menerima instruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja yang ada.
5.
Sikap
Tingkat semangat kerja serta sikap positif dalam melaksanakan tugas pekerjaan.
6.
Disiplin Waktu dan Absensi
Merupakan sikap patuh terhadap aturan yang berlaku.

Hasil kerja sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja pegawai atau karyawan didalam organisasi sehingga dapat membentuk program pelatihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja dan peralatan kerja dan sebagai dasar pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi dan pemberhentian.

Melalui hasil kerja, tingkat pencapaian kinerja dapat di ketahui untuk sesuatu yang telah dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, proses, output, outcome, benefit maupun impact. Tujuannya adalah memperbaiki dan meningkatkan kinerja SDM dalam organisasi.


Lebih baru Lebih lama